AYO MEMBACA KAWAN!
1 DEFINISI MEMBACA
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca merupakan
kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari
teks yang kita baca.
Pada saat membaca, biasanya
dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna yang tersirat (makna yang
tersembunyi) dan tersurat (makna yang tertulis). Oleh karena itu, kita membaca
secara intensif untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok permasalahan.
Membaca intensif juga
berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan. Misalnya, tentang
penulisannya atau permasalahan yang dibacarakan mulai dari awal masalah sampai
pemecahan masalah atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang
terlewatkan.
Pengertian
Membaca Menurut Para Ahli
1. Pengertian
membaca menurut Kholid A. H dan Lilis S (1997: 140),
Membaca adalah mengemukakan
atau membunyikan rangkaian lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari
huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
2. Pengertian
membaca menurut Tampubolon (1990: 5),
membaca adalah suatu
cara untuk membina daya nalar. Dengan kebiasaan membaca daya nalar siswa
menjadi lebih terbina. Kita dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa
menggerakkan telunjuk untuk membaca.
3. Pengertian
membaca menurut Samsu Somadayo (2011: 4)
mengungkapkan bahwa
membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti yang
terkandung di dalam bahan tulis.
4. Pengertian membaca menurut Artanto (2009)
Membaca merupakan aktivitas
pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya.
5. Pengertian membaca menurut Miles A Tingker dan Contasc,
Membaca adalah melibatkan
proses identifikasi dan proses mengingat suatu bahan bacaan yang disajikan
sebagai rangsangan untuk membangkitkan pengalaman dan membentuk pengertian baru
melalui konsep-konsep yang relevan yang telah dimiliki oleh pembaca.
6. Pengertian membaca menurut Hodgson sebagaimana yang dikutip oleh Tarigan
(2008: 7), membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis.
7. Pengertian membaca menurut Harjasujana dan Mulyati (1997: 5)
mengemukakan bahwa membaca
merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi
lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan perlu dikerahkan
oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca
harus berupaya agar lambang-lambang yang dilihatnya menjadi lambang-lambang
yang bermakna baginya.
8. Pengertian membaca menurut Anderson dalam Tarigan (2008: 7)
mengemukakan bahwa membaca adalah proses dekoding (decoding). Artinya, suatu
kegiatan untuk memecahkan lambang-lambang verbal. Proses dekoding atau pembacaan
sandi dapat diartikan pula sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis
(written word) dengan bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup
pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
9. Pengertian membaca menurut Soedarso (2006: 4) membaca adalah
aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang
terpisah-pisah. Aktivitas yang kompleks dalam membaca meliputi pengertian dan
khayalan, mengamati, serta mengingat-ingat.
10. Pengertian
membaca menurut Kridalaksana dalam Fajar Rachmawati (2007: 3) bahwa membaca
adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan
lambang–lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk
pemahaman diam–diam atau pengujaran keras-keras
11. Pengertian
membaca menurut Nurhadi (Nurhadi, 2008: 13), membaca adalah sebuah proses yang
kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat berbagai
faktor internal dan faktor eksternal membaca. Faktor internal meliputi
intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, dan tujuan membaca, sedangkan
faktor eksternal meliputi sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau
faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Rumit
artinya faktor eksternal dan internal saling berhubungan membentuk koordinasi
yang rumit untuk menunjang pemahaman bacaan.
12. Pengertian
membaca menurut Farida Rahim (2005: 1), terdapat tiga istilah yang sering
digunakan untuk memberikan komponen dasar dari proses membaca yaitu: recording,
decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat kemudian
mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang
digunakan. Decoding adalah proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam
kata-kata. Penekanan membaca pada tahap recording dan decoding merupakan proses
perseptual yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi
bahasa yang sering disebut dengan istilah membaca permulaan sedangkan meaning
lebih ditekankan di kelas tinggi Sekolah Dasar.
13. Pengertian
membaca menurut Sabarti Akhadiah dkk (1991: 22) mengungkapkan bahwa membaca
merupakan suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan kata – kata,
menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai
maksud jawaban.
14. Pengertian
membaca menurut Harris dan Sipay (Zuchdi, 2008: 19), membaca dapat
didefinisikan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis. Hakikat kegiatan
membaca adalah memperoleh makna yang tepat. Pengenalan kata dianggap sebagai
prasyarat yang diperlukan bagi komprehensi bacaan, tetapi pengenalan kata tanpa
komprehensi sangat kecil nilainya.
15. Pengertian
membaca menurut Nuriadi (2008: 29), membaca adalah proses yang melibatkan
aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah
saat pembaca menggerakkan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks
bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan
pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan bola mata
dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk
memahami tulisan demi tulisan.
16. Miles Tinker
dan Constance Mc Cullough (Iswara, Prana Dwija dan Harjasujana, Ahmad Slamet,
1996: 2) memandang bahwa : Membaca sebagai kegiatan yang meliputi pengenalan
lambang-lambang tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli
untuk mengingat makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu dan
penyusunan makna-makna baru dengan jalan memanipulasi konsep-konsep yang telah
dimiliki oleh pembaca.
17. Membaca
adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang-lambang tulis
dengan pengertian yang tepat (Harjasujana & Maryati).
18. Membaca
adalah suatu kegiatan berbaha untuk memahami lambang-lambang bunyi bahasa yang
tertulis baik bersuaar ataupun tidak dalam memahami informasi-informasi yang
disajikan (Herususanto).
19. Membaca
adalah proses psikologis, proses sensorik, proses perseptual, dan proses
perkembangan (Harras dan Sulistianingsih).
20. Pengertian
membaca menurut Schmitt dan Viala (Madiyant, 1993) Mereka membagi definisi
membaca dalam pengertian khusus dan umum. Membaca dalam arti khusus adalah
suatu upaya mengurai teks tulis tetapi dalam arti yang lebih luas, membaca
adalah suatu kegiatan mengobservasi suatu jaringan tanda sebagaimana
karakteristiknya untuk tujuan membongkar maknanya sehingga wajar apabila
kegiatan ini meluas menjadi membaca suatu gambar, lukisan, grafik dan
sebagainya.
2.2 TUJUAN MEMBACA
Kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang tentu memiliki tujuan tertentu.
Namun pada dasarnya membaca memiliki dua tujuan. Yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum membaca adalah untuk mencari dan mendapatkan informasi dari
sumber yang dibaca
secara khusus Tarigan (2008:7)
mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang
telah dilakukan oleh para penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
memperoleh perincian atau fakta (reading for details or facts).
2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan topic
yang baik atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh
ide-ide utama (reading for mains ideas).
3. Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau
susunan (reading for sequence or organization).
4 .Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh
merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca
inferensi (reading for inferensi).
5. Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak bisa
atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca
untuk mengelompokkan (reading for classify).
6. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau
hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
menilai (reading tu evaluate).
7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca
seperti ini disebut membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading
for compare or contrasts).
2.3 JENIS-JENIS MEMBACA
A. Membaca
cepat
Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif.
Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara
cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca
cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat. Cara membaca
cepat:
1. Konsentrasi saat
membaca.
2. Menghilangkan kebiasaan
membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.
3. Perluas jangkauan mata
ketika membaca.
4. Tidak mengulang-ulang
bacaan.
Dalam teknik membaca cepat,
digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus tersebut adalah:
KB : Jumlah kata
dalam bacaan x 100%
Waktu yang ditempuh
Keterangan:
KB = Kecepatan Membaca
B. Membaca
Sekilas
Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau
bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar
dapat menemukan infromasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua
informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah
mewakili informasi yang ingin diketahui.
Membaca sekilas adalah
teknik membaca yang dilakukan sekilas pada bagian-bagian teks, terutama judul,
daftar isi, kata pengantar. indeks atau hal umum lainnya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membaca sekilas adalah sebagai berikut:
1. jika membaca koran,
bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,
2. baca garis besar bacaan
atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan
3. jika telah telah
menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.
C. Membaca
Memindai
Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik
membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain.
Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan. Teknik membaca memindai,
biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau istilah
di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.
D. Membaca
Intensif
Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya mencari
informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk
mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca
secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan
atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi.
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:
1. membaca dengan jeli
sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,
2. mempertimbangkan
kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri
menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan, dan
3. mempertimbangkan
referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan
didiskusikan.
E. Membaca
Ekstensif
Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak
begitu detail. Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi
yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci.
Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik
kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca
ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah
utama sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah
utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda.
Hal-hal yang harus
diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:
1. membaca kedua teks
secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi teks,
2. memahami pokok-pokok
penting yang disampaikan dalam masing-masing teks,
3. membandingkan kedua
teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan perbedaannya, dan
4. menarik kesimpulan
mengenai masalah utama kedua teks.
2.4 FUNGSI MEMBACA
1. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas,
membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya
ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
2. Fungsi
Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk
berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku
ilmiah, bacaan sastra, dan lain-lain.
3. Fungsi
Praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam
kehidupan, misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat
minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
4. Fungsi
Religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan,
memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5. Fungsi
Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan.
Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi
yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi
Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang
mengasyikkan. Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel
karya sastra, dll.
7. Fungsi
Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala
dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca
tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap,
berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8. Fungsi
Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang
waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir,
1996:5).
Komentar
Posting Komentar