Mati Dahagaku
Kini dari kejauhan di balik mega
Mata tajamku hanya mendapati kulitmu yang mengangga
Tenggorakanmu pun kering menahan dahaga
Berteduh sejenak kau bahkan tak lagi bisa
Sebab rindang pepohonan tiada lagi tersisa
Pertiwi, tak sanggup menatap tubuhmu yang lesuh
Entah berapa lama lagi kau bertahan dengan peluh bersimbah
Tentang aku, di awan aku hanya sebatas resah
Walau seharian berkelana aku sudah lelah
Sayap-sayapku masih kuat, belum patah.
#Yuni27
Komentar
Posting Komentar