PERAN AGAMA DALAM MENGATASI PANDEMI COVID 19



PERAN AGAMA DALAM MENGATASI PANDEMI VIRUS CORONA
            Corona virus disease yang dikenal dengan covid-19  yang menguncang dunia saat ini, termasuk Indonesia. Krisis terbesar yang dihadapi dunia saat ini yang telah banyak menyebabkan kekhawatiran, kecemasan, ketakutan bahkan kematian dimana-dimana. Begitu banyak pertanyaan kapan ini akan berakir. Memang harus diakui, banyak aspek kehidupan yang terdampak akibat penyakit ini. Dimulai dari yang paling kelihatan secara jelas yaitu aspek ekonomi, dimana begitu banyak orang yang menderita, kehilangan pekerjaan sehingga sangat berdampak pada peningkatan pengangguran saat ini.
          Sejak wabah ini menjadi perhatian global, berbagai spekulasi penjelasan telah diberikan. Para tokoh agama juga turut berbicara. Ada yang mengatakan bahwa virus ini sebagai hukuman dari Allah yang menghukum masyarakat China yang menganiaya umat Islam di Uighur. Padangan senada juga diungkapkan oleh seorang pendeta Di Amerika ketika virus ini membuat banyak pengunjung rumah ibadat orang Yahudi (Synagogue) terpapar. Seorang pendeta lain yang mengakui pendapatnya wahyu khusus dari Allh dan berbagai keyakinan yang sama.
          Dari balik pandangan seperti diatas sebenarnya terdapat sebuah asumsi teologi bahwa semua kemalangan merupakan hukuman dari Tuhan. Ini dijelaskan dalam penyelidikan Alkitab yang diteliti dan menyeluruh menunjukan bahwa teologi retributif tidak boleh diterapkan pada semua kasus. Tidak semua yang buruk adalah hukuman dari Allah, demikian juga semua yang terlihat baik adalah berkat dari Allah. Interaksi Allah dengan manusia tidak boleh dibatasi pada relasi yang retributif.
          Covid-19 memang saat ini mengenai siapa saja. Dampaknya kemana-mana, Tidak ada kelompok masyarakat tertentu yang dikucilkan, termasuk anak-anak Tuhan. Entah berapa anak-anak Tuhan yang menderita karena virus ini. Beberapa meninggal dunia adalah orang kristen yang sangat mengasi Allah. Apakah ini berarti bahwa semua sedang dimurkai oleh Allah? Tentu saja tidak.
          Dengan hal ini begitu banyak orang yang merasa bencana ini sudah semakin besar, pemerintah,Dunia pendidikan, teknologi bahkan agama-agama didunia pun Turun tangan untuk mengatasi pademi covid 19. Saat ini yang paling diperhatikan adalah bagaimana agama-agama berperan dalam mencegah pademi Covid-19 ini.
          GEMA-Inisatif positif Rektor UIN Maliki malang, prof.Dr. Abd, M, Ag Seakan tidak pernah berhenti, apalagi ditengah krisis masyarakat yang sedang terdampak pandemi Virus Corona. Rektor asal Lamongan telah mengelar diskusi tentang bagaimana agama berperan dalam mengatasi pandemi covid-19 ini. Para Pemuka/ tokoh agama yang ada di Malang Raya. Mulai dari agama Islam, Kristen, Katholik, Budha Dan Koghucu. Mereka yang menjadi narasumber diantaranya Ahmad Taufik (Islam), Nugroho Sugiwiyono (Katholok), pdt. Dr. Stefanus Hadi Prayitno (Kristen), Pandito Hariono ( Budha), Dan Bintarto Mulyo (Konghucu). Agenda diskusi rutin ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah pandemi Covid-19. Prof. Dr. Abd. Haris, M, Ag saat mengawali diskusi menyampaikan bahwa sebenarnya agama memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi masalah wabah Pandemi covid-19. Prof. Haris mengatakan representasi dari ajaran agama masing-masing dalam rangka menghadapi virus Covid -19, karena dampak virus ini sangat luar biasa
          H. Ahmad Taufik Kusuma menyampaikan dalam penjelasnya bahwa langkah dasar dari pihanya untuk mencegah Virus Corona adalah dengan mengenali secara detail tentang apa pun itu terkait covid 19 melalui informasi dari para dokter, tim medis dan para ahlinya.
          Selanjutnya, tentu secara aspek religius sebagai pemuka agama mengajak para umatnya untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, ia mengatakan kita tidak boleh terlalu takut, tetapi kita juga tidak boleh terlalu meremehkanya, jadi intinya jangan sembrono.
          Apabila agama dihubungkan dengan aktifitas umatnya, maka di dalamnya ada yang disebut dengan ibadah. Ibadah merupakan hal yang paling pokok dalam setiap pemeluk agama. Namun adanya virus corona saat ini, kegiatan beribadah terganggu, kemudian hal itu dapat menganggu pula aktivitas keagamaan. Oleh karena virus itu pula setiap umat tidak diperkenankan untuk berkumpul dengan banyak orang. Padahal tidak sedikit di setiap agama memiliki ritual ibadat yang dikerjakan lansung dan kebersamaaan dengan melibatkan banyak orang di satu tempat peribadatan. H. Taufik juga menjelaskan bahwa seluru elemen umat agama khususnya dikota Malang bersepakat untuk beribadah dari rumah saja untuk mencegah penyebaran Covid 19. Nugroho Sugiyono seorang Romo juga menegaskan kapada seluru umat katolik Untuk menjalankan ibadah dari Rumah.
           Ibadah yang dilakukanpun memang secara langsung namun bagaimana mereka harus bekerja sama dengan TV lokal untuk menyiarkan secara langsung ( Online) peribadatan di gereja. Pendito Harioyono pemuka agama dari Budha pun juga menganjurkan pada umatnya agar beraktifitas di rumah untuk mengikuti anjuran dari pemerintah.’’ Kita semua merenung dan mendoakan dari rumah agar wabah virus corona ini dapat segera berakir”.
          Selain itu Keuskupan Agung Jakarta mendukung Upaya pemerintah dalam menangani dan mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan mengadakan misa Mingguan secara online atau dari rumah masing-masing. Sebagai dukungan terhadap pemerintah,  Romom Adi mengatakan bahwa umat Katolik siap mengambil bagian menjadi sukarelawan untuk membantu pemerintah melawan wabah pandemi corona, selain itu juga para cendekiawan dan ilmuwan katolik juga siap untuk ikut memberikan saran kepada pemerintah dalam melawan Corona.
          Ormas-ormas katolik, seperti wanita katolik Republik Indonesia, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia, Pemuda Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Dan forum Masyarakat Katolik Indoneisa Serta Universitas-Universitas katolik, lembaga dan elemen Katolik bersedia untuk menjadi Relawan demi mendukung pemerintah bersama-sama untuk menghadapi Wabah Covid 19.
          Jadi, Agama disini mampu meberikan peran yang sangat penting dalam mengatasi pandemi Covid 19 saat ini, dimana ibadat dari setiap agama-agama yang ada di lakukan secara virtual, hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang menjadi masalah dunia saat ini.


Sumber Rujukan
voaindonesia.com

         




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR FONEM DALAM BAHASA MANGGARAI_OLEH YULIANA NDAHONG

Sajak Untuk Para Pembunuh