Bernarasi_ Si Jago Merah


     Tepat pada sabtu, 19 0ktober 2019 lalu setelah makan siang di sebuah rumah makan di Ruteng, saya mendengar sebuah kabar yang tak mengenakan. Berita kebakaran saat itu, yang terjadi di keluran Pitak kab. Manggarai membuat geger seisi kota.
       Saat itu saya dan kelurga berinisiatif untuk melihat secara langsung kejadian yang merenggut 4 rumah warga sekaligus.
       Dengan alasan yang jelas hingga kami sampai di TKP saat itu,"saya melihat si jago merah dengan cepatnya merenggut rumah warga dan saat itu secara bersamaan juga angin kencang sedang melanda kota ruteng saat itu.
       Warga setempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, karena tim pemadam kebakaran saat itu masih dalam perjalanan dari pagal, namun sangat di sayangkan, usaha warga saat itu tidak ada hasilnya, si jago merah tetap saja menjalar, hingga sebuah konter tempat penjualan alat elektronikpun ikut terbakar. Bukan hanya itu, saya melihat tampak sebuah mobil toyota milik salah satu warga ludes terbakar.
      Suasana saat itu sangat mengerikan, isak tangis fari keluarga yang bersangkutan memenuhi kota ruteng.
      Salah satu warga mengatakan bahwa awal mula api berasal dari ledakan konpor dari sebuah rumah warga.
       Hmmm,,, bencana memang tidak di rencanakan, namun hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita, untuk berhati-hati saat berpapasan dengan si jago merah.

#YN2019A

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR FONEM DALAM BAHASA MANGGARAI_OLEH YULIANA NDAHONG

Gambar
3, Contoh dari masing masing Fonem vokal No Fonem Vokal Kata Terjemahan 1. a L a bar Bermain A mi Kami. Lem a Lidah A mpong Ampun A si Jangan 2. i To i ng Menasehati T i tong Mengarahkan T i lu Telingah I so Luda Bet i Sakit 3. u U te Sayur U sang Hujan T u’u s Betis T u ku Pemukul Tel u Tiga 4. E C e ro Mengsangrai C E ngo Singah D E re Menyanyi Ngo E ng Mau To E Tidak 5. o O gok Tidak mau Ng on de Malas K o e Kecil O...
Baca selengkapnya

Sajak Untuk Para Pembunuh

Gambar
  Ini adalah hal yang paling kubenci Menyapa mesra para bedebah tak berhati Mereka para pembunuh dengan alasan sana sini Motif klasik ekonomi hingga yang paling biadab sekali   Sebuah kamar mewah lagi wangi Sepasang suami istri tertidur pulas menanti pagi Datang para bedebah yang kusapa tadi Bertingkah bak malaikat maut, membunuh sepi   Jeritan tak biasa, tak terdengar warga Ingin keluar pun tak bisa Tancap pisau itu mengenai dada Entah di mana perih mengantarnya   Tentang seorang pria Suami juga seorang ayah, beribadah menunaikan kewajibannya Para bedebah yang termakan isu agama Termakan bodohnya alibi para bedebah raksasa Terorisme yang dikaitkan dengan agama Entah disuntik kopi jenis apa otaknya   Melangkahlah pria yang belum tentu berdosa Tak jauh dari masjid peluru menancapnya Panasnya hati tak sempat berkata Tentang bagaimana nasib istri dan anaknya   Tentang mereka yang terusir dari tempat ...
Baca selengkapnya